Jumat, 10 Desember 2010

semangat saja tak cukup

semangat itulah yang tampak dari wajah dan gerak-geriknya, semangat untuk melakukan perubahan dan perbaikan, saya membayangkan begitulah diriku ketika masih seumur dia, penuh idealisme dan ide-ide besar, belum tersentuh yang namanya realita kehidupan, belum merasakan pahit getirnya kehidupan, mungkin seperti itu. semangat yang berangkat dari pengetahuan yang terbatas tentang apa yang dilakoninya, baginya mungkin itulah kebenaran tapi sesungguhnya banyak yang harus dipertimbangkan, terkadang kita tidak hanya bisa mengandalkan idealisme semata, perlu juga dibarengi oleh kondisi waqi'iyah yang ada. Semua dipandang hitam dan putih saja dan tiada warna lain, seperti itulah yang terjadi pada diriku, dengan semakin bertambahnya umur semakin banyak yang harus saya pertimbangkan, mungkin orang akan menilainya sebagai lunturnya idealisme dan cita-cita tapi bagi saya itulah kenyataan yang harus dihadapi. ada masa kita membutuhkan orang yang hanya mengandalkan semangat tapi itu tdk boleh terlalu lama, semangat itu harus pula diisi dengan pemahaman yang menyeluruh sehingga tidak menyimpang dari garis yang sdh ada, Saya mengingat kisah tentang kaum khawarij dimasa Rasulullah saw, mereka sangat kuat dalam beribadah mahdhah tetapi berani menentang Rasululullah dan para shahabat, yaumiannnya sangat sempurna tetapi mengkafirkan sesama muslim. Itu disebabkan pemahaman mereka yang belum syamil tentang Islam. Dan akhirnya kemudian mereka diperangi karena sikap mereka yang sdh menyimpang dari sunnatullah.
Dakwah ini memang membutuhkan waktu yang lama untuk menampakkan hasilnya dan dalam perjalananya butuh kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi semua rintangan. Dan proses yang lama itu kadang disertai semangat yang menyala-nyala kadang pula dengan setengah hati, sehingga kalau tidak memahami dengan benar tabiat dakwah maka bisa luntur di tengah jalan. Oleh karena itu perlunya pemahaman yang jelas tentang kearah mana dakwah ini akan kita bawa. kejelasan dari awal itu perlu sehingga jika menjumpai halangan maupun rintangan tdk berhenti di jalan dan tetap tegar memperjuangkannya. sampai akhir hayat. Semangat perlu tapi lebih utama lagi dibarengi dg pemahaman yg menyeluruh tentang tabiat dakwah itu sendiri. Kuncinya adalah belajar dan belajar krn hidup adalah proses, jangan pernah merasa tua untuk belajar dan terus belajar sampai akhir hayat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar