Jumat, 30 April 2010

Kenalilah seseorang dg siapa dia berteman

ingatan saya melayang beberapa tahun yang lalu, ketika masih abg ceritanya...Ketika itu lagi ngumpul bareng sepupu dan tante dari keluarga mama, kami memang akrab dengan keliuarga mama ketimbang dari keluarga papa...sepupu saya berkata seperti ini....cin kalo ko menikah nanti menikah saja dengan conkokden (orang china) jangan dengan inniden (orang indonesia) saya bertanya emang kenapa, ya karena lebih bagus menikah dengan orang china ketimbang menikah dengan org indonesia katanya, saya tidak terlalu menggubrisnya, pikiran saya ketika itu menikah dengan siapapun tiada masalah....kemudian akhirnya saya masuk sma dan berkenalan dg teman-teman dari berbagai suku...pada dasarnya karena kami dibesarkan dengan prototipe budaya china sehingga sifat introvert dan kurang bergaul menjadi prototipe saya ketika itu, namun karena tuntutan bahwa kami harus bisa bicara dan berdiskusi dg banyak orang akhirnya saya mulai bisa menyesuaikan diri. alhamdulillah saya mengenal beberapa orang yang kemudian pada akhirnya membawa saya berkenalan dg islam dalam artian yg sesungguhnya. semenjak kecil islam yang saya kenal hanyalah sebatas belajar mengaji dan tdk boleh makan babi, itu saja yang saya pegang hingga hari itu sehingga hal-hal yang lain terutama masalah berpakaian tdk saya ketahui sama sekali, sebagai info ayah saya adalah seorang polisi hingga yang namanya penerapan islam secara mendetail tdk diketahui apalagi ketika itu zaman dimana aparat pemerintah sangat takut dg istilah islamisasi....dan ibu saya adalah seorang muallaf, mengajipun sampe hari ini masih belum bisa, pakaian yang minim dan tdk memenuhi kaidah standarpun bukan hal yang tabu bagi saya, apalagi pergaulan dengan para sepupu menjadikan saya menganggap biasa hal tersebut. titik balik pemahaman saya adalah ketika mengikuti sebuah acara pesantren kilat di sekolah..hal yang paling membuat saya banyak berpikir adalah perkataan seorang ustadz (semoga allah merahmati beliau) apakah kita tdk malu jika orang melihat aurat kita, tubuh kita dipajang sedemikian rupa begitu murahnya. Sesuatu yang berharga hanya bisa didapatkan dengan begitu mahal tetapi kadang-kadang tubuh kita bisa dipandang orang dengan murahnya bahkan dengan gratis lagi...saya begitu tersentak, saya tidak pernah menyadari hal itu selama ini, bahkan kadang merasa bangga dengan memamerkan aurat kita dan dipuji-puji karena cantik dsb. sehabis dari pesantren kilat saya menangis sejadi-jadinya, ya allah betapa berdosanya saya selama ini, bahkan ketika sehabis ramadhan shaum dan sholat saya selama ramadhan ditutupi dgn pakaian yg seronok pada saat hari raya ,,,astaghfirullah. kemudian saya berazzam di dalam hati akan menutup aurat, awalnya saya tdk memberitahui orang tua karena takut mereka akan melarang, tapi gimana sehari-harinya saya di sekolah jadi pertama harus punya baju sekolah yg panjang dan rok panjang serta kerudung....dimana mendapatkannya? alhamdulillah sebelumnya teman-teman kelas pernanh punya program ngumpulin baju dan kerudung buat yg pengen berkerudung tapi gak punya baju dan akhirnya saya kebagian, hari senin pada saat upacara , saya pake kerudung ke sekolah, sebelumnya mama dan papa nanya itu pakaian apa? mereka heran angin apa yang membawa saya berpikir untuk memakai pakaian arab itu kata papa saya namun saya sdh bertekad untuk memakai jilbab saya cuma menjawab ini namanya jilbab, yang saya perhatikan ada kekahwatiran yang berlebihan dari orang tua jikalau anaknya berkerudung? mulai dari sulit mendapat kerja maupun sulit untuk mendapat jodoh...wallahu alam.
ala kulli hal saya mendapat dukungan yang luar biasa dari teman-teman kelas, bahkan satu persatu mereka pun memakai kerudung, kelas kamipun bangga dikatakan sebagai sekolah madrasah oleh guru-guru karena hampir semuanya berkerudung. Tapi berkerudung tidak menjamin kita paham akan Islam, dia hanyalah awal bagi saya untuk belajar lebih banyak lagi tentang Islam. karena yang naman ya iman itu naik turun jika tidak ditunjang dg proses belajar islam yang berkesinambungan bahkan kerudung kitapun nantinya akan sulit untuk kita pertahankan.
Mulailah saya belajar Islam...yang sebenarnya bukan hanya teori yang seperti kita dapatkan dari pelajaran pendidikan agama Islam, tetapi bagaimana bisa kita berinteraksi dengan Islam itu sendiri. Memang rada-rada sulit tapi saya terus berusaha..alhamdulillah tiada henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan petunjuk bagaimana memulai belajar islam itu sendiri dengan sebuah sistem yang kemudian saya menmyebutnya tarbiyah islamiyah. saya betul-betul awwam tentang islam, kadang-kadang saya menyesal kenapa semenjak kecil saya tdk dibiasakan dengan kehidupan yang islami, namun saya kemudian menyadarinya kadang-kadang seseorang yang merasa paling paham tentang Islam memiliki kesombongan un tuk mempelajari Islam itu sendiri karena sdh merasa paling tahu dan paling paham. Saya belajar Islam dari nol, dan semakin saya belajar, semakin saya menyadari ya allah ternyata begitu banyak dosa dan kesalahan yang saya perbuat selama ini, terutama masalah aqidah dan adab-adab islami sungguh sangat jauh ya allah dari tuntutnan islami. Sebagai orang yan g masih memiliki keturunan china sesajen dan dupa adalah hal-hal yang paling sering kami lakukan jika musim cumbeng (ziarah kubur) dan masih jelas dalam benak saya ketika berziarah kubur ke kuburan apho dan kungkung saya meminta supaya diberi kepintaran dan kemudahan mengerjakan soal-soal ujian sesuatu yang dalam islam diharamkan sama sekali, namun karena ketidaktahuan saya makanya hal ini saya lakukan...semoga allah mengampuni dosa-dosa saya karena ketidaktahuan itu.
satu hal yang ingin saya ceritakan di sini adalah support yang saya dapatkan dari teman-teman saya sehingga dalam meniti hari sungguh begitu indah. Uluran persahabatan dan ukhuwah islami yang luar biasa mereka tunjukkan betul-betul membuktikan kepada saya bahwa hidup di bawah naungan islam sungguh sangat indah. kami bersahabat atas dasar cinta dan kasih sayang, memang kadang-kadang ada ujian dalam persahaban ini namun itu semua dapat kami atasi dengan baik. itulah intinya sebagaimana sabda rasulullah saw... seseorang itu dilihat dengan siapa dia berteman,barang siapa yang berteman dengan penjual parfum maka dia akan terkena harumnya dan barangsiapa yang berteman dengan pandai besi kalaupun tidak terkena percikan apinya paling tidak bisa terkena panasnya. saya bersyukur semenjak mulai mengenal islam, berteman dengan orang-orang yang bisa mendzahirkan islam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Islam tdk hanya menjadi sebuah wacana tetapi menjadi sebuah yang kenyataan yang mampu menjawab semua tantangan dan permasalahan, sehingga saya melihat al-quran itu bukan sesuatu yang hanya bisa di baca tetapi mampu pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. alQur'an yang berjalan demikian yang dikatakan oleh ummul mukminin aisyah r.a melihat kehidupan rasulullah saw. Itu pula yang saya rasakan sehingga tantangan dari keluarga terutama mama, papa tante , om dan sepupu2 yang menganggap aneh pakaian saya dapat saya atasi dengan santai dan tdk ambil pusing dan akhirnya mereka sendiri tdk terlalu peduli.
sungguh jika berandai-andai jika saya tdk dipertemukan oleh allah dengan mereka apa jadinya saya sekarang ini. sungguh jika saya diminta memilih antara kekayaan harta yang berlimpah ruah dengan keimanan kepada Allah saya akan memilih diberikan pemahaman terhadap islam dibanding kekayaan bumi dan seluruh isinya. Jika sekarang saya diminta untuk berkhidmat sepenuihnya terhadap dakwah ini saya akan lakukan bukan karena takut akan adzab Allah TIDAk sungguh bukan itu tetapi karena kesyukuran saya yang sebesar-besarnya kepada Allah karena telah menunjukkan jalan ini kepada saya sehingga saya bisa merasakan manisnya Islam, manisnya ukhuwah dan kabahagiaan yang hakiki. Obsesi saya adalah bagaimana bisa mendidik anak-anak saya dengan kehidupan yang islami, supaya semenjak dini mereka sdh paham kemana arah dan tujuan hidup mereka,tdk seperti saya mengenal islam setelah dewasa, apa visi dan misi hidup ini, mereka bisa menjadi pejuang bagi islam dan ummatnya . Alhamdulillah allah telah memberikan pendamping hidup yang sepaham dan seide dengan saya sehingga semoga dimudahkan dalam menjalani kehidupan, yan g walaupun buka conkokden (org china) tapi kami sevisi dalam memahami Islam. doa-doa yang senantiasa saya panjatkan di hadapan allah adalah bagaimana kami sekeluarga bisa senantiasa istiqomah di jalan ini dan khusnul khatimah pada akhirnya.
Catatan ini saya tulis bukan u membuka aib2 dimasa lalu tetapi sebagai pelajaran dan bahan renungan bagi yang lain....bersyukurlah mereka yang lahir dg org tua yang paham dengan islam sehingga mudah bagi mereka untuk menerapkan islam itu ditengah kehidupan mereka dan bersyukurlah akhawat yang telah menutup auratnya...tapi jangan puas sampai di situ belajarlah dan terus belajar, menutup aurat itu penting tapi belajar memahami islam dg lebih dalam itu juga penting, supaya kita tidak kehilangan semangat dalam berislam. dan pandai-pandailah mencari teman, karena teman dapat membawa kebaikan dan dapat pula membawa keburukan. Menurut penelitian hampir sebagian besar pecandu narkoba bukan disebabkan karena faktor ekonomi tapi lebih karena faktor teman. Seseorang itu dapat dikenali dari siapa temannya dan kita juga akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan org-org yg kita cintai....di yaumil akhir nanti

Semoga bermanfaat..amin ya rabbal alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar